Minggu, 25 Oktober 2015

Mitigasi Sebagai Langkah Awal Pengurangan Resiko Bencana. Hulu Sungai Boyong.

               

















 14 Juni 2015 ( Assessment dan Mitigasi )

Mitigasi sebagai langkah awal dalam konsep Pengurangan Resiko Bencana. Salah satu langkah awal memberikan spirit baru kepada para anggota TAGANA Kota Yogyakarta yang telah lama berjalan di tempat, kami melakukan terobosan dengan mengajak sekitar lima belas personil untuk assessment di Hulu Sungai Boyong yang terhubung ke bawah melintasi tepat di tengah Kota Yogyakarta yang terkenal dengan Sungai Code. Assessment dimulai dari Sungai Boyong bawah Gardu Pandang Kaliurang. Breafing singkat membagi diri menjadi dua kelompok yang masing-masing ada koordinatornya. Dalam breafing tak lupa Ketua PH TAGANA Kota Yogyakarta menyarankan untuk serius, konsentrasi dan tidak bercanda selama kegiatan berlangsung dan tetap berjalan di tengah, tidak di bawah bibir tebing. Peralatan navigasi, selain kita memakai bantuan GPS Google Earth, kami juga membawa Peta Rupa Bumi Digital Indonesia Edisi I tahun 2000 dengan nomor karvak : 1408-244, skala 1 : 25.000, buatan BAKOSURTANAL.


a.      Kelompok Pertama dengan dipimpin langsung oleh Ketua TAGANA Kota Yogyakarta
Berjalan naik hingga ujung titik Hulu Sungai Boyong dengan ujud dinding dengan ketinggian ± 30 meter yang terposisi pada koordinat : 7⁰34’59,52” LS, 110⁰25’37,69” BT dengan ketinggian 1056 mdpl. Kelompok pertama dengan sembilan personil yang naik ke atas berjalan menyusuri bantaran pasir, kerikil, batu dan bebatuan besar diantara tebing curam yang sangat rawan terjadi longsor.

b.      Kelompok Kedua dengan dipimpin oleh Kepala Posko TAGANA Kota Yogyakarta
Berjalan menyusuri turunantiap cek dam sampai di Cek Dam SABO Kemiri dengan membawa enam personil. Di tim ini perjalanan lebih cenderung turun dan tidak jarang harus menuruni tembok tinggi SABO dengan peralatan tali yang sudah disiapkan dan dibawa dari Yogyakarta dan survival material yang ada di lokasi.

Dalam ekspedisi kecil ini, TAGANA Kota Yogyakarta tak lupa telah “kulo nuwun” kepada Ketua TAGANA Kabupaten Sleman dan Ketua FK TAGANA Daerah Istimewa Yogyakarta berikut peminjaman dua armada trail. Penyusuran sampai dinding hulu Sungai Boyong dipandu langsung oleh satu rekan dari TAGANA Sleman, Sdr. Sulyanto yang kebetulan beliau berdomisili di dusun Turgo, dusun terakhir tepatnya di lereng bukit Turgo.

Kegiatan awal ini menjadi sangat luar biasa yang memberikan spirit dan semangat baru bagi para anggota yang sempat ikut serta dalam acara aktivitas ini, mereka rindu akan kegiatan Taruna Siaga Bencana Kota Yogyakarta yang lama mati suri.

Analisis :
Dengan ketinggian 1056 mdpl dengan sudut elevasi di Kota Yogyakarta dengan ketinggian 165 mdpl (ketinggian perbatasan Sungai Code dari Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta) yang berjarak 25 km memungkinkan bila terjadi curah hujan tinggi di puncak dengan durasi lama akan meimbulkan aliran arus deras dan mempunyai sifat merusak apalagi ditambah dengan material vulkanik yang terbawa, seperti kerikil, batu dan bebatuan yang cukup besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar